Rabu, 20 Agustus 2014

Video ISIS Penggal Kepala Wartawan AS James Foley

Video ISIS Penggal Kepala Wartawan AS James Foley
Eksekusi ISIS terhadap jurnalis Amerika Serikat diunggah di YouTube. (sumber: Washington Post)
Ibu jurnalis asal Amerika Serikat, James Foley, yang disangka dieksekusi sama grup militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), di Selasa tempo hari mengemukakan pernyataan duka. Ia menyayangkan ketentuan grup ISIS yang mengeksekusi putranya.

Dilansir dari laman Reuters, Selasa 19 Agustus 2014 tentang pernyataan Ibu James di suatu website yang di buat spesial untuk menggalang support untuk putranya itu. Website itu di buat ketika James dinyatakan menghilang thn 2012 lalu.

" Kita tak pernah terasa bangga pada putra kita James dibanding hari ini. Ia sudah mengabdikan hidupnya pada dunia untuk memberitakan penderitaan rakyat Suriah. Kita berterima kasih pada James serta seluruh kebahagiaan yang sudah ia berikanlah pada kita. Ia adalah putra kita, kakak, jurnalis serta pribadi yang mengagumkan, " ungkap Diane Foley.

Pada peluang itu, Diane ikut memohon pada grup ISIS untuk membebaskan sandera yang lain. Diane memiliki pendapat, korban yang disandera ISIS, adalah orang yg tidak bersalah.

Selagi di mata rekanan sesama jurnalis, James di kenal wartawan pemberani yang tahu bahaya yang ia hadapi. Pada awal mulanya, di thn 2011, James serta pernah diculik di Libya sama seseorang pejabat militer yang di kenal setia pada bekas Presiden Muammar Khadafi sepanjang 45 hari.

"James ialah wartawan pekerja keras serta pemberani yang ikhlas meniti bahaya untuk dapat beroleh cerita memukau," ungkap reporter Carmen Gentile.

Gentile bersua James di thn 2012 saat mereka ikuti kursus medis untuk jurnalis terlepas yang berprofesi di zona perang.

Bagi data dari Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), terdapat seputar 20 jurnalis yang dilaporkan menghilang di Suriah. Banyak dari mereka dilaporkan ditahan sama ISIS.

Satu diantara jurnalis yang masih ditahan ISIS yaitu Steven Sotloff. Muka Steven turut terekam pada suatu video yang diumumkan sama ISIS didunia maya.

Sotloff di ketahui berprofesi menjadi kontributor di Tabloid Time serta Foreign Policy. Thn 2013 silam, ia diculik di perbatasan pada Turki bersama Suriah.

Bagi ISIS, nyawa Sotloff tergantung pada aksi setelah itu yang bakal di ambil sama Presiden Barack Obama. Juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz, sudah menginformasikan masalah video eksekusi itu pada Obama.

Sekarang ini Dewan Keamanan Nasional (NSC) tengah mempelajari kebenaran video itu.

Selagi, beberapa ratus pemakai Twitter meminta umum supaya tak melihat maupun menebar video eksekusi James. Bagi pakar kebijakan luar negara, Joshua Foust, bila umum ikut menebar luaskan video itu, jadi bakal membikin ISIS makin di kenal.