Minggu, 31 Agustus 2014
Florence Sihombing Ditahan Karena Penghinaan Dan SARA Jogja
Santi Gustiani
at
Minggu, Agustus 31, 2014
Mahasiswa S2 UGM ini pernah keluarkan pernyataan kontroversial di Path yang dikira mengejek warga Yogyakarta. Ditahan di Sabtu 30/8 lantas, Florence Sihombing sesungguhnya telah mohon maaf dengan cara terbuka. Tetapi, permintaan maafnya ini dikira sama pihak yang melaporkannya ke Polda DIY tak mencerminkan ketulusan hingga terus melanjutkan sistem hukum.
Berhati-hatilah saat Kamu mau keluarkan uneg-uneg di media sosial. Terlebih bila nyatanya kalimat yang Kamu pakai bukanlah menjernihkan situasi, jadi memuramkannya. Begitu pelajaran yang dapat dipetik dari Florence Sihombing. Bermula dari ‘curhat’ permasalahan antre BBM di Path, pada dalam waktu relatif cepat mahasiswi ini ‘mendunia’ serta jadi trending topic di Twitter.
Tidak cuma tersebut, tampak demonstrasi serta beragam kecaman pada Florence dari pernyataannya di Path yang dikira menyakiti warga Yogyakarta. Bahkan juga saat ini Florence Sihombing mesti meringkuk di tahanan Polda DIY ketika Sabtu lantas ketika jam 17.00 WIB.
Pasal yang dikenakan untuk Florence, seperti dikutip oleh Kompas, yakni 27 ayat 3 jo Pasal 45 ayat 1, Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 ayat 2 UU ITE No 11 Tahun 2008. Sementara untuk KUHP Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP.
Awalannya, Florence pernah dipertemukan bersama 4 komunitas serta instansi yang melaporkannya ke Polda DIY. Diinginkan bahwasanya musyawarah ini bisa dipakai menjadi bentuk usaha damai.
Di sampaikan sama pengacara Florence, Wibowo Malik, di depan pelapor, Florence mengatakan keinginan maaf serta mengajak berdamai. Walau begitu, hal semacam ini tak membikin 4 komunitas serta instansi yang melaporkan Florence bergeming. Mereka terus tak mencabut laporan.
“Sudah minta berdamai dan minta maaf baik langsung maupun melalui media, tapi tetap pelapor ingin meneruskan proses hukumnya,” ucapnya.
Dijelaskan sama Ryan Nugroho dari Reptil RO Yogyakarta, satu diantara komunitas yang melaporkan Florence, pihaknya bukanlah tanpa ada argumen terus menjaga laporan. Ia memberi penilaian waktu pertemuan, gerak badan serta raut muka Florence tampak tak mencerminkan ketulusan hati. Keinginan maafnya seakan cuma basa-basi semata.